Diklat Daring Google Classroom dan Quizizz ke-2
yang diselenggarakan oleh Matematika Nusantara (DDGCQ-2 MN) terkait kebijakan
belajar, bekerja dan beribadah dari rumah sebagai antisipasi penyebaran
Coronavirus Disease (COVID-19) telah berlangsung dari tanggal 30 Maret hingga 5
April 2020.
Banyak catatan yang mengharu-biru selama
berlangsungnya diklat daring ini.
Sejak awal ide berbakti untuk negeri ini
digulirkan oleh Presiden MN Moch Fatkoer Rohman, seketika itu langsung disambut oleh Sekjen
MN Dudi Wahyudi dengan menunjuk beberapa orang panitia khusus termasuk aku dan Bu Wenni Meliana yang langsung bekerja mempersiapkan semua keperluan diklat. Hampir
semua pengurus pusat, beberapa pengurus wilayah dan anggota MN ikut terlibat
menjadi panitia dan mentor diklat.
Begitu pengumuman pendaftaran dibuka, wooooww…,
hanya dalam hitungan menit, ratusan pendaftar mengisi form online di link
pendaftaran, beranjak beberapa jam kemudian sudah menembus angka ribuan.
Diklat ini kami buka untuk umum, tidak berbayar alias gratis, untuk lintas
jenjang dan lintas mapel. Seperti biasa, setiap info diklat daring MN disebar,
saat itu juga mulai datang japri-an ke kontakku. Kali ini aku tidak sendiri,
karena namaku didampingi oleh nama Bu Wenni sebagai kontak person diklat ini.
Alhasil, dari awal dibuka pendaftaran, setiap hari, kami harus siaga menjadi
resepsionis manis MN yang melayani semua pertanyaan calon peserta diklat.
Bu Dyah, MN itu apa sih?
Diklat daring maksudnya bagaimana?
Betulkah diklatnya gratis?
Berapa biaya yang harus saya bayar Bu?
Bu, telegram itu apa?
Kenapa harus telegram Bu, saya biasa pakai wa,
boleh gak Bu pakai wa?
Saya belum pernah pakai telegram, ajari saya ya Bu…
Saya belum pernah pakai telegram, ajari saya ya Bu…
Bu Dyah, saya sudah 44 tahun, masih mampu gak
ya saya ikut diklat ini?
Saya gak terlalu bisa IT, bantu saya nanti ya Bu
Dyah…
Bagaimana cara belajarnya Bu, kok daring?
Bagaimana cara belajarnya Bu, kok daring?
Bu Dyah, kan kita gak boleh berkumpul banyak
orang, ini kenapa pesertanya banyak sekali?
Dan… banyaaaak pertanyaan lain yang harus kujawab
satu-persatu.
Baiklah,
seperti biasa pula, aku berusaha melayani japrian teman-teman baruku (pun, yang
tidak baru) dengan sabar. Aku ingin mereka semua memahami program MN yang memang selalu berkiprah untuk peningkatan kompetensi guru-guru seluruh nusantara. Dan kali ini menjadi tanda bakti MN untuk negeri tercinta yang tengah dilanda wabah virus corona.
Sampai waktu pendaftaran ditutup, jumlah
pendaftar mencapai angka 4732, terdiri dari guru-guru, kepala sekolah, pengawas, dari jenjang SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA/SMK,
mahasiswa, dosen dan unsur lainnya yang tersebar di seluruh penjuru nusantara hingga ke
luar negeri.
Panitia pun segera menambah fasilitas untuk semua
peserta. Kelas-kelas virtual di Google Classroom (GC) dan kelas untuk diskusi
di telegram pun kami buat. Silabus sudah kami siapkan. Presiden dan Sekjen MN
bertindak selaku mentor utama langsung mengisi konten di kelas-kelas GC. Karena
jumlah peserta membludak, maka mentor-mentor handal jebolan diklat daring MN
pun kami tarik untuk menemani peserta belajar di kelas.
Seperti diklat daring MN yang sudah biasa kami
selenggarakan, DDGCQ-2 MN kami laksanakan dengan pola pembelajaran menggunakan
LMS, media sosial dan pleno live dengan video conference (vicon). Kali ini,
sesuai dengan judul diklatnya, untuk LMS-nya kami memanfaatkan kelas-kelas di
GC, grup telegram sebagai aula diklat yang siap menampung seluruh peserta diklat dan grup-grup kelas sebagai ruang kelas untuk berdiskusi. Untuk vicon, kami menggunakan webex room MN
yang biasa kami gunakan untuk kegiatan dwi mingguan RAPI MN (Rabu penuh Inspirasi bersama Matematika Nusantara). Khusus untuk ini,
MN sangat berterima kasih kepada Direktorat PSMK, diwakili oleh Bu Siti Zulaiha (biasa kami sapa Mbak Zul) yang telah memberikan fasilitas room webex untuk MN.
Sebanyak 4732 peserta, kami membaginya menjadi 20
kelas, masing-masing kelas didampingi oleh seorang wali kelas serta 1 mentor GC
dan 1 mentor Quizizz. Setiap kelas
terdiri dari 237 peserta diklat. Karena belum semua peserta datang, para wali
kelas pun harus menjemput para peserta. Kebetulan selain sebagai mentor, aku pun menjadi wali kelas dan
belum semua anggota kelasku duduk manis di kelas, kuputuskan untuk menjemput
mereka. Bagaimana caranya menghubungi ratusan orang dalam waktu yang relatif
singkat dan sudah mulai padat acaranya? Setelah sempat browsing, berbekal 2 hp
dan 1 laptop untuk membuka data, setelah mengunduh aplikasi untuk chat tanpa
menyimpan nomor, sampai juga aku ke rumah masing-masing anggota kelasku.
Benarlah… ternyata mereka banyak yang belum tahu kalau sudah harus mulai
belajar.
Diklat pun dimulai…, vicon perdana menandai
dibukanya DDGCQ-2 MN secara langsung oleh Presiden MN. Acara pembukaan ini juga
sekaligus menjadi ajang diskusi Presiden MN dengan seluruh peserta. Rasa haru
menyelimutiku saat memandu acara sebagai moderator vicon pembukaan diklat. Ini
adalah prestasi membanggakan sepanjang sejarah MN, untuk kali pertama acara di
room webex MN diikuti oleh lebih dari seribu partisipan. Tercatat angka
tertinggi jumlah partisipan sebanyak 1187. Tidak semua peserta bisa mengikuti
karena terbatasnya kapasitas room kami. Jangan tanya bagaimana hebohnya di kelas-kelas
saat vicon perdana. Semua peserta berlomba untuk masuk ruangan vicon (webex
room), namun beberapa kendala menghadang. Mulai dari kapasitas ruangan yang
tidak mencukupi, sinyal yang kurang bersahabat, belum familier dengan webex atau audio tidak berfungsi sehingga meskipun sudah di ruangan vicon tapi tidak bisa
mendengar suara apa pun. Hal ini tentu kami antisipasi dengan menyiapkan rekaman acara vicon yang kemudian bisa dinikmati oleh semua peserta.
Pretest pun tak kalah menarik dan sangat sangat
heboh. Sesuai dengan materi diklat, maka kami memanfaatkan quizizz untuk pretest.
Bagi peserta yang sudah mengenalnya, tentu tidak menjadi masalah. Namun banyak
peserta yang belum pernah tahu apa itu quizizz. Jadilah sambil pretest pun
sambil terus bertanya jawab di kelas. Para wali kelas dan mentor selalu setia
mendampingi para peserta di kelas masing-masing.
Selama diklat berlangsung, setiap hari terasa
ramai dan seru, baik diskusi di kelas GC, di aula maupun di kelas-kelas kecil
di telegram. Para peserta sangat antusias belajar tentang membuat kelas virtual
di google classroom, mengelola kelas, membuat topik, menambahkan materi dan
tugas, mengembangkaan soal menggunakan google-form, melakukan penilaian,
mengenal quizizz, melakukan penilaian online menggunakan quizizz dan sederet
materi menarik dalam memadukan google classroom dan quizizz.
Bagaimana kalau tugas untuk peserta diklat sudah
disematkan di kelas GC? Dijamin, pasti akan makin panjang chat di kelas
telegram karena diskusi tak pernah berhenti, apalagi jika sudah ada yang
mengirimkan tugas di GC kemudian laporan kepada mentor di kelas telegram, maka keributan serasa
hanya milik kelas tersebut. Jika ada tugas, berarti menambah japrianku, karena
meskipun diskusi di kelas ramai, selalu ada peserta yang ingin bertanya secara
pribadi, alasannya lebih nyaman kalau langsung bertanya padaku. It’s ok,
hayuuuk… sebisa mungkin aku bantu, meskipun kadang ada beberapa yang agak
terlambat kubalas karena saking banyaknya chat via japri.
Untuk penyampaian materi diklat, kami menyiapkan
webex room untuk 4 kali pleno materi. Karena diklat hanya berlangsung selama 7
hari, maka setiap hari kami mengadakan pleno. Dan karena ada 20 kelas, maka kami
membaginya menjadi 4 sesi pleno setiap hari di mana masing-masing sesi untuk 5
kelas. Pleno materi ini berlangsung mulai hari ketiga diklat, setiap hari dari
pagi hingga malam. Pada pelaksanaannya, sejam sebelum jadwal pleno, room sudah
kami buka dan biasanya peserta langsung berebut masuk ruang agar nanti tidak
perlu berdesak-desakan lagi. Kalau sudah mendekati waktu pleno dimulai, sangat
susah masuk room, karena jaringan atau sinyal harus kuat. Sudah di dalam
ruanganpun terkadang terlempar keluar lagi, tiba-tiba tidak tersambung lagi.
Ini yang
seru, sambil pleno, di kelas ramai oleh diskusi, tidak hanya tentang materi,
tapi juga tentang serunya berebut kursi (sinyal) serta kagetnya peserta karena
tanpa sadar terusir dari ruangan pleno. Hal ini tidak hanya dialami peserta.
Kami para panitia, walas dan mentor juga beberapa kali mengalami hal serupa.
Jadi di ruang panitia (grup telegram panitia) pun tak kalah ramai. Setiap hari
kami selalu memastikan bahwa pleno materi setiap sesi berlangsung lancar. Kalau
yang satu ini, Mbak Zul selalu siap sedia menyediakan room VIP
ber-AC dengan kursi empuk nan nyaman. Kami hanya harus siap
sedia bahu membahu bertugas, lengkap dari menyiapkan piranti ruangan, menjadi host, moderator,
narasumber, notulen dan perekam acara. Mentor dan wali kelas yang tidak
bertugas juga selalu siaga satu untuk menyukseskan semua sesi pleno
materi. Saking banyaknya peserta pleno,
tidak semua peserta mendapatkan giliran menyampaikan pertanyaannya. Uniknya
beberapa peserta yang sudah tunjuk tangan (raise hand) dan belum mendapatkan
kesempatan bertanya, selalu ada yang menjapri kami yang bertugas agar diberi
kesempatan emas untuk menyampaikan pertanyaannya. Seru yaaa….
Terkait kebijakan belajar di rumah, kami
benar-benar melaksanakannya dengan adanya DDGCQ-2 MN ini. Betapa tidak, kami
tim MN bersama ribuan peserta diklat di seluruh nusantara, selama 24 jam sehari
tidak berhenti belajar dan berbagi. Di tengah kesibukan kami bekerja dari rumah sehingga baik panitia, para mentor dan semua peserta diklat juga melaksanakan pembelajaran daring bersama para peserta didik masing-masing, maka di kelas DDGCQ-2 MN ini pun pembelajaran tidak kalah ramainya. Semua kelas penuh dengan diskusi para
peserta, wali kelas dan mentor. Awalnya, sebagai panitia, aku harus masuk ke
semua kelas, hingga ribuan chat selalu memenuhi hp-ku. Bukan khawatir memori
penuh, karena kami pakai telegram, hanya saja, ini sangat mengganggu saat aku harus
masuk ke kelas yang kuampu. Akhirnya beberapa kelas kutinggalkan, jika perlu
saja, aku masuk untuk kemudian keluar lagi.
Sayangnya, saat diklat hampir berakhir, aku
terpaksa harus mengalah. Yaaa, bersamaan dengan saat awal persiapan diklat, aku
juga melaksanakan pembelajaran daring bersama peserta didikku, tentu ini
membutuhkan perhatian yang lebih jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap
muka. Kemudian disusul dengan tugas melayani peserta diklat ini, menyebabkan
tubuhku protes. Biasaaaa, kalau terlalu lelah, lupusku ngambek, agak drop
hingga suhu badan hangat dan nyeri-nyeri pun datang. Suami langsung siaga, aku
harus mengurangi intensitas daringku. Baik Bos, aku pun harus nurut. Aku izin
pada Bu Wenni dan teman-teman untuk mundur sedikit dari peredaran, dengan tetap
memantau dan melayani peserta di kelasku, kalau yang ini bisa kulakukan sambil
tiduran, inilah enaknya diklat daring… heheheee…
Di hari terakhir diklat, pleno ke-4 dilaksanakan
dan dilanjutkan dengan penutupan oleh Presiden dan Sekjen MN. Sore harinya
dilanjutkan dengan post test. Serukah post testnya? Iyaaaa…, dengan masih
memanfaatkan quizizz, post test dilaksanakan di kelas masing-masing. Para
mentor siaga menjaga kelancaran post test ini. Keributan peserta tidak seheboh
waktu pretest. Tentu ini karena para peserta sudah mengenal dan memahami
quizizz. Di kelasku, mentor hebat Pak Guru Wayan Subadre langsung menghandle post test hingga akhir. Jadi aku
pun bisa santai sambil melanjutkan istirahatku. Di akhir post test, Pak Guru
juga memberikan closing statement yang sangat memotivasi semua anggota kelasku
termasuk aku sendiri. Terima kasih Pak Guru...
Untuk post test ini, yang sering terjadi di
setiap diklat daring MN, selalu saja ada peserta yang tertinggal. Dengan alasan
terkendala jaringan atau sakit atau malah ada yang ketiduran, di diklat ini pun
beberapa peserta belum mengikutinya. Akhirnya kami masih harus memberi kesempatan
bahkan sampai dua kali waktu lagi, mengingat cukup banyak peserta yang belum
ikut post test dan nilai post test ini ikut menjadi penentu kelulusan diklat.
Tujuh hari sudah DDGCQ-2 MN berlangsung, kami
semua tim MN bersyukur bisa membersamai seluruh peserta diklat dari awal hingga
akhir. Salam dan ucapan perpisahan bertubi-tubi datang dan disampaikan di aula
dan setiap sudut kelas. Semua peserta
mengucapkan terima kasih karena sudah diberi kesempatan mengikuti diklat ini.
Juga harapan bahwa mereka ingin bisa bergabung dengan MN, ingin bisa belajar
bersama lagi. Aku bahkan sampai merinding karena sangat terharu mendapati bahwa
ada peserta yang harus betul-betul berjuang mencari sinyal karena tinggal dekat
hutan. Untuk yang ini, aku langsung teringat teman diklat online (DOL) P4TK
Matematika di tahun 2013 yang juga pejuang sinyal yang sangat gigih, Pak
Joko Suwarno, sekarang beliau merupakan salah satu pengurus pusat MN dan juga sebagai salah satu wali
kelas di diklat ini. Selain itu ada
juga peserta yang menyampaikan bahwa selama ini beliau tidak mengenal teknologi, dan
diklat ini adalah kali pertamanya mengenal pembelajaran berbasis teknologi. Semua
peserta merasa sangat senang dan beruntung bisa mengenal MN, bisa belajar
bersama dalam diklat ini.
Alhamdulillah, DDGCQ-2 MN telah rampung. Tulisan
ini kutulis di tengah kesibukanku harus merekap nilai para peserta diklat untuk
menentukan kelulusan nanti.
Tulisan ini kupersembahkan kepada seluruh peserta
DDGCQ-2 MN, pembelajar sejati nan hebat dan penuh semangat. Semoga diklat ini bermanfaat untuk kita semua.
Teruslah belajar untuk meningkatkan kompetensi
kita dalam mencerdaskan anak bangsa, demi kemajuan pendidikan di negeri
tercinta.
Sampai berjumpa pada program MN berikutnya...
Teriring salam hormat kepada Presiden MN sang
pencetus ide, Sekjen MN selaku koordinator diklat, serta ucapan terima kasih
untuk semua tim hebat MN yang telah bekerja tanpa pamrih demi suksesnya diklat
ini. Insya Allah, perjuangan kita ini akan bermanfaat untuk kemajuan pendidikan
di seluruh penjuru nusantara. Semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Allah
SWT.
Tangerang, 7 April 2020
Matematika Nusantara Berbakti untuk Negeri
Salam B2M2 MN
Belajar Berbagi Memotivasi Menginspirasi
Matematika Nusantara Berbakti untuk Negeri… DDGCQ-2 MN
Reviewed by Dyah Sinto Rini
on
21.47
Rating:
Ralat: partisipan pembukaan 1187 bukan 1087
BalasHapusIya benar, bunda punya SS nya yg 1187
HapusBaik Bund, nyari2 di ruang panitia, berapa yaaa, ragu2 juga...hehehee..
HapusSudah kuedit... makasih Bund...
Ok, edited...
BalasHapusMantap bu
BalasHapusTerima kasih Pak Marwan.
HapusSudah bergabung dengan MN, Pak?
Terima Kasih semuanya pengurus MN..
BalasHapusTambah Ilmu ..semoga Berkah
Aamiin... sama-sama Pak.
HapusTularkan virus B2M2 ke guru-guru dan anak-anak ya Pak...
Terimakasih... terimakasih... terimakasih...
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat...
HapusSemoga tercatat sebagai amal jariah
BalasHapusAamiin yaa robbal 'aalamiin.
HapusTerima kasih Pak Aminuddin.
Terus semangat menularkan virus B2M2 ke guru-guru dan anak-anak di mana pun berada ya Pak...
Masya Allah...sy bersyukur bisa bergabung di DDGCQ-2 MN bisa menimba ilmu baik dr narasumber, mentor, walas dan seluruh panitia serta teman2 peserta diklat yg jg luar biasa...Alhamdulillah sy sdh mencoba memprakteknya pd siswa sy baik menggunakan quizizz maupun google formulir. Sy berusaha mencoba perlahan-lahan meskipun ini adalah yg perdana bagi sy yg sblmnya tdk pernah mengenalnya, semoga tetap semangat demi perkembangan pendidikan di bumi nusantara dan semoga menjadi ladang amal kita semua...Aamiin...Jazakallah...salam B2M2 MN.
BalasHapusAlhamdulillah, senaaaang saya membacanya Bu. Inilah pembelajar sejati...
HapusTerus semangat mencoba ya Bu, jangan lupa tularkan virus B2M2 ke guru-guru dan anak-anak.
Aamiin, terima kasih doanya ya Bu Saidah..
Subhanallah, sungguh luar biasa bisa ikut pelatihan DDGCQ-2. Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Bukan hanya sekedar Topik diklat yang saya dapatkan tetapi berkembang lebih dari itu. Terimakasih Bpk/Ibu Panitia MN. Insya Allah menjadi amal Jariyah buat Bapak Ibu Pelenggara.
BalasHapusAlhamdulillah, semoga bermanfaat, tinggal dikembangkan lagi ya Pak.
HapusTerima kasih doanya Pak Hairudin, aamiin.
Terimakasih pak presiden, semua panitia, mentor dan wali kelas atas baktimu untuk negeri dengan membimbing kami tanpa kenal lelah dalam Diklat daring MN. Banyak ilmu yang kami dapatkan untuk kemajuan pendidikan di negara ini, semoga atas baktinya menjadikan kebaikan yang berlipat ganda dan berkah bagi kehidupan selanjutnya salam B2M2
BalasHapusAamiin.., terima kasih juga Pak Lili sudah menjadi peserta diklat yang penuh semangat.
HapusJangan lupa tularkan virus B2M2 ke guru-guru dan anak-anak ya Pak.
Terimakasih yang tak terhingga untuk MN karena saya ikut dilibatkan di kegiatan ini, sebuah kegiatan yang diselenggarakan bapak ibu guru hebat yang tergabung dalam Matematika Nusantara, sungguh merupakan sebuah pengalaman berharga, pengalaman yang tidak akan datang kali kedua. Semoga ada kesempatan lain untuk bekerjasama dengan MN. Salam MN, salam B2M2
BalasHapusBu Triiiii, matur nuwun sanget, sudah ikut siaga satu menggawangi acara kita.
HapusSiap-siap kalau nanti dijemput lagi yaaa....
Alhamdulillah DDGCQ#2 sukses luar biasa...,,
BalasHapusTerimakasih MN...
Terimaksih Bu dyah n segenap panitia n mentor...
Salam B2M2
Alhamdulillah, sama-sama Pak Zaenal, kita berkarya bersama-sama sebagai kontribusi kita untuk kemajuan pendidikan.
HapusSalam B2M2
satu kata "gila" ... terima kasih pak presiden MN, para mentor, walas, & seluruh peserta keg DDGCQ2MN ini. Semoga bs gabung lg pd keg2 MN selanjutnya... (Cat: sedih sekali tdk bs ikut DD Schoology, seandainya ada sesi baru, insyaallah lkut)
BalasHapusTerima kasih, Pak Ariadi dan semua peserta sudah ikut "gila" bersama kami, hehehee.
HapusInsya Allah masih ada kesempatan berikutnya.
Luar biasa. Salam B2M2
BalasHapusYups, peserta yang luar biasa...
HapusSalam B2M2 juga Pak.