RAMADHAN DAN PANCASILA

Muchammad soffa 

Ramadhan penuh berkah cahaya bersinar dimana mana. Lantunan membaca ayat suci Al Quran membahana di setiap sudut kota dan desa. Umat islam diseluruh dunia menjalankan ibadah puasa sebagai kewajiiban dan pengakuan bahwa Alloh ada. Di zaman yang serba modern ini banyak kewajiban seorang hamba kepada sang pencipta terabaikan.  

Sahabat, pancasila lahir 1 juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia. Hari ini seluruh warga negara indonesia memperingati kelahiran landasan negara Indonesia. Dengan maksud dan tujuan apa pancasila di peringati tiada lain agar nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya tidak luntur dan punah. Di samping itu menanamkan sikap dan tingkah laku kepada generasi muda tidak lepas dari roh yang terkandung dalam pancasila. Pancasila sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa mengajak kita untuk selalu percaya dan taqwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan keperxayaan yang di anutnya, tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, saling hormat menghormati antara satu.dengan yang lainnya. Alangkah luhurnya pancasila itu dl terapkan dalam kehidupan sehari hari, akan terjadi kedamain dimuka bumi nusantara ini.  

Sahabat, ramadhan yang kita laksanakan hari ini merupakan pengamalan sila.pertama dari pancasila disamping merupakan kewajiban kita orang orang yang beriman. Hanya orang orang yang beriman kepada Alloh yang di wajibkan untuk berpuasa yang tidak beriman tidak ada kewajiban untuk menjalankannya. 

Sahabat, ramadhan yang kita laksanakan ini merupakan amalan yang langsung dilhat dan pahalanya di berikan langsung oleh Alloh sendiri nantinya. Kalau kita mengamalkan dengan baik niscaya kita juga mengamalkan nilai nilai luhur yang ada pada pancasila khususnya sila pertama. 

Sahabat, dengan semangat ramadhan dan pancasila marilah kita saling menghargai satu dengan yang lainnya. Kita tinggalkan perbedaan perbedaan yang akan membelah persatuan dan kesatuan bangsa, baik itu ras, suku, budaya dan agama yang selama ini menghambat kemajuan kita bersama. Siapa lagi yang membangun negara ini kalau tidak kita sendiri. 

fastabiqul khairat

Kota angin, 1 Juni 2017